RSS

About


Sebuah Arti Tentang Hak Asasi

Hari ini, tepat tanggal 10 Desember 2012, menurut catatan sejarah adalah sebuah hari dimana Universal Declaration of Human Rigth di peringati.
Berawal dari kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Hitler pada masa keemasan NAZI, kemudian disusunlah deklarasi ini pada 10 Desember 1948, berikut adalah poin-poin deklarasi tersebut:

  1. Hidup
  2. Kemerdekaan dan keamanan badan
  3. Diakui kepribadiannya
  4. Memperoleh pengakuan yang sama dengan orang lain menurut hukum untuk mendapat jaminan hukum dalam perkara pidana, seperti diperiksa di muka umum, dianggap tidak bersalah kecuali ada bukti yang sah
  5. Masuk dan keluar wilayah suatu Negara
  6. Mendapatkan asylum
  7. Mendapatkan suatu kebangsaan
  8. Mendapatkan hak milik atas benda
  9. Bebas mengutarakan pikiran dan perasaan
  10. Bebas memeluk agama
  11. Mengeluarkan pendapat
  12. Berapat dan berkumpul
  13. Mendapat jaminan sosial
  14. Mendapatkan pekerjaan
  15. Berdagang
  16. Mendapatkan pendidikan
  17. Turut serta dalam gerakan kebudayaan dalam masyarakat
  18. Menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan keilmuan
Well, itulah poin-poin yang sangat mendasar yang harus dan wajib dimiliki dan tidak bisa dirampas bagaimanapun juga, setidaknya itulah pandangan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Tapi, kali ini aku pengen ngebahas sebuah arti tentang hak asasi dari caraku sendiri.
Sekali lagi, aku merasa kalau sebuah hak yang bernama has asasi tersebut masih sebuah prototype yang dibayang-bayangi oleh larangan-larangan yang tak kasat mata.
Perhatikan poin 9 deklarasi tersebut, bukankah hak asasi kita berbicara untuk mengutarakan perasaan dan pikiran kita? tapi faktanya ya, di Indonesia ini, masih saja ada mereka yang melarang, jangan ngomong gitu, ga boleh ini itu kalo ngomong. Cukup ya, itu cukup membuat hati dan pikiran ini tuh terkungkung dan ngerasa, kalo hak asasi itu just a cover, dari sebuah zaman baru. Tapi sayang, masih banyak larangan-larangan kasat mata tersebut. membuat muak.

Yah, hak asasi, entah seberapa menakutkannya kata itu untuk mereka para petinggi, bahkan, tega mereka membunuh yang berjuang demi kata itu. Masih ingat kan munir? tragis kawan.
Itu contoh besar yang hampir diketahui seluruh negeri, tapi pasti kamu, aku dan semua orang pernah atau bahkan sedang merasa, seperti aku sekarang ini, hak asasinya dirampas, tak berperi sama sekali.

Doaku hari ini, semoga Allah pemberi segala hak dasar tersebut, memberikan sebuah balasan tindakan kepada mereka, perampas hak dasar tersebut. Amiin...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

Skeleton in the closet mengatakan...

So, the opening is so interesting, but can you write more? this inzitiable

Lulu Sang Mutiara mengatakan...

i dont know, coz too bussy rigth know, the final examination is coming soon

Posting Komentar